Toko Adventure Terbaru

Selasa, 22 Juli 2008

FREE Download EBOOK : Kisah 1001 Malam [ ABU NAWAS SANG PENGGELI HATI ]






Kisah 1001 Malam

ABU NAWAS SANG PENGGELI HATI

Bagi kita nama ABU NAWAS tidaklah asing lagi, yup tokoh dalam dongeng yang lucu dan menggemaskan ini pernah nge-trend sewaktu saya masih kecil. Bagi anda yang ingin tertawa ataupun sekedar tersenyum silahkan Download EBOOK ABU NAWAS SANG PENGGELI HATI.

Pesan Bagi Para Hakim

Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama

besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia

yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di

Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar

bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir.

Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaran

orang Arab", la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat

pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya

menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.

Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu

Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang

sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.

Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur

jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan

Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara

memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka

Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu

menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.

Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi

gila.

Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong

batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang

pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya.

Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.

Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup

banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia

mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.

Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka

menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh

bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang

menemui Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana." kata wazir

utusan Sultan.

"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya."jawab Abu

Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban.

"Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."

"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan

di sungai supaya bersih dan segar." kata Abu Nawas sambil menyodorkan

sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.

Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas.

"Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Sultan?" kata wazir

"Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau." kata Abu

Nawas.

"Apa maksudnya Abu Nawas?" tanya wazir dengan rasa penasaran.




Untuk Kisah selanjutnya, silahkan unduh disini - DOWNLOAD

Untuk mendapatkan koleksi terbaru Kumpulan FREE EBOOK ISLAM, NOVEL ISLAM, NASYID dan SOFTWARE ISLAM silahkan kunjungi blog ini :

http://ebooks-islam.blogspot.com

Semoga bermanfaat

Related Post :