Toko Adventure Terbaru

Minggu, 04 Januari 2009

Membimbing Hati Menghadapi Gemerlapnya Dunia









Membimbing Hati Menghadapi Gemerlapnya Dunia

Manusia tidak akan mampu menggenggam apa yang dirasa menjadi miliknya, manusia tidak pula akan mampu mempertahankan segala fasilitas yang sedang dicintainya, semuanya berubah dan berganti sesuai dengan kehendak Allah tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang

Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya (QS. 53:24)

(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (QS. 53:25)

Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai(Nya). (QS. 53:26)

Begitu lemahnya kemampuan manusia dalam mengupayakan segala cita-cita hidupnya di dunia, manusia perlu menyadari siapa dirinya. Manusia sering bercita-cita sangat tinggi dan ditatanya dengan sangat bagus dan rapi, namun sebaik cita-cita manusia harus sesuai dengan sesuatu yang diridho’I Allah dan dalam mengejarnya harus selalu bersandar dan berserah diri serta berharap kepada Allah saja.

Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. 1:5)

Aktifitas hidup manusia haruslah dipenuhi jalan menyembah dan mengangungkan Allah. Setiap diri harus sadar bahwa keberadaan dirinya sendiri adalah merupakan tanda-tanda keagungan Allah, maka apapun yang diusahakan adalah senantiasa meneguhkan pengagungannya kepada Allah, berjalan didalam kecintaan Allah dan menyadarkan orang lain untuk ikut tunduk mengagungkan Allah.

Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata:"Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga engan hadiahmu. (QS. 27:36)

Nabi Sulaiman hamba Allah yang telah menempuh jalan hidup untuk selalu mengagungkan Allah, segala capaian-capaian luar biasanya dalam seluruh jalan hidupnya disadari sebagai pertolongan Allah, ketika berdakwah kepada Ratu Saba’ yang masih menyembah matahari, hendak dipameri dengan keindahan hadiah harta benda. Namun hal yang demikian tidak menggoyahkan nabi Sulaiman, karena seluruh karya-karya besar yang telah diwujudkan oleh nabi Sulaiman benar-benar telah disadari bahwa itu semua atas pertolongan Allah saja.

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab:"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. 27:40)

Umat Islam perlu selalu sadar bahwa nikmat yang tertingi adalah nikmat iman dan taqwa kepada Allah, umat Islam tidak boleh terperdaya dengan gemerlapnya dunia. Seandainya seseorang mampu berkarya dengan karya yang gemerlap, karya yang yang besar menawan, haruslah selalu diarahkan kepada jalan-jalan untuk mengagungkan Allah dan menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya adalah makhluq yang kecil yang tiada berdaya, yang selalu membutuhkan pertolongan dan perlindunganNya.

Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. 57:22)

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. 57:23)

Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui, manusia diperintah untuk selalu berlindung dan memohon pertolongan kepada Allah. Kesusahan dan keberhasilan datang silih berganti. Sunatullah menuju kesuksesan dan kegagalan terbentang dihadapan manusia. Manusia seharusnya senantiasa berserah diri, memuji dan mengagungkanNya. Tidak berputus asa ketika tertimpa musibah atau juga tidak lupa daratan ketika sedang menuai kesuksesan.

Kejadian-kejadian istimewa yang bakal terjadi dari jaman Rasulullah Muhammad sampai akhir jaman telah banyak yang disampaikan Rasulullah lewat hadist-hadistnya. Semua tentu diberitahu oleh Allah Tuhan yang Maha Bijaksana, yang Maha Mengetahui.

Marilah kita senantiasa hidup dengan menekuni Al-Islam, kesedihan dan kegembiraan datang silih berganti, semoga senantiasa Allah meletakkan diri kita untuk menjadi hamba-hambanya yang sukses dalam perjalanan di muka bumi, menuju alam berikutnya, selalu menyembah dan mengagungkan Allah disegenap perjalanan hidup, baik dalam ujian limpahan karunianya atau dalam ujian kesusahan yang datang kepada kita.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. 2:155)

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:"Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (QS. 2:156)

Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 2:157)

Disatu belahan bumi umat islam dalam keadaan damai, belahan yang lain umat islam dalam kekusahan dan kedukaan. Namun janji Allah pasti benar, orang yang hidup benar dan lurus, hidup dan mati adalah sama, sama indahnya sama bahagianya


Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 10:62)

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (QS. 10:63)

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. 10:64)

Yang dibutuhkan dizaman ini adalah, manusia harus rajin membersihkan dirinya, keluarganya dan masyarakatnya agar jauh dari perbuatan kemaksiyatan dan perbuatan durhaka kepada Allah, karena hal itu adalah sumber malapetaka dan kesengsaraan di dunia dan dia kherat.

Peperangan dan peperangan, kekejaman dan kekejaman, diawali dari sesuatu yang sangat-sangat mendasar, kekesalan hati. Seseorang yang sedang berkesal hati, dengan sebuah senjata pedang ditangan dapat membunuh puluhan orang. Hati yang sedang kesal dengan senjata-senjata modern ditangan, dapat membunuh ribuan bahkan jutaan umat manusia.

Hati yang kesal, hati yang diliputi dengan dosa, hati yang kehilangan kasih sayang, hati yang sibuk dengan kelezatan dunia, hati yang lapar dengan kasih sayang dan rahmat Allah, hati yang dihuni syaitan, akan menjadi hati yang kejam dan bengis. Mari kita penuhi hati kita dengan menyembah dan menggagungkan Allah dan senantiasa kita berjalan dalam kesucian, jalan taat kepada Allah Tuhan yang Maha Suci. Jangan sampai kita membiarkan lezatnya bujukan dan tipu daya syaitan mendominasi kita, bujukan syaitan yang diperturutkan sampai kapanpun akan sama akibatnya. Walaupun lezat diawalnya tapi sangat fatal kesudahannya.


Kemaksiyatan dan kedurhakaan kepada Allah yang dibiarkan, ujung-ujungnya adalah sama, kekacauan, kesengsaraan dan kehancuran. Tiap-tiap muslimin dan muslimat perlu mewaspadai dirinya, jangan sampai bisikan syaitan menyelinap dibalik kesuksesan dan gemerlapnya kehidupan jaman modern, karena syaitan tidak henti-hentinya menjerumuskan manusia kepada kesesatan dan kehancuran, durhaka kepada Allah dibungkus dengan kelezatan.

Hidup dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Muhammad, hidup sederhana, hidup yang selalu mendekat kepada Allah, hidup yang dijauhi syaitan. Hidup yang selamat dan bahagia

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. 33:21)


Wallahu’alam

Sumber : MTA-Online - Majelis Tafsir Al-qur'an

Related Post :