![]() ![]() ![]() ![]() |
Selamatkan rumah Anda | |
Seorang bapak dengan kopiah dan janggut putihnya menangis sesenggukan. Air mata sering menemaninya saat ia duduk di tikar sembahyang. Ia tak habis pikir, mengapa buah hatinya dapat berubah sedemikian cepat. |


Harapannya dulu, ia akan sering menangis karena haru dan syukur melihat si anak tumbuh menjadi seorang pemuda yang bisa dibanggakan. Ia akan mengisi hari tuanya dengan beribadah kepada Allah, setelah hampir seluruh usianya dihabiskan untuk mencari nafkah guna merealisasikan apa yang dicita-citakannya.
Masih terbayang dengan jelas, bagaimana ia terpaksa berutang kepada teman saat si anak ingin sepatu baru. Belum lagi berbagai buku harus dibeli saat tahun ajaran baru tiba. Dan sewaktu menginjak remaja, ia pun memberanikan diri kredit kendaraan agar si buah hati tampil seperti remaja lainnya.
Usia yang mulai uzur, tak menyurutkan semangatnya untuk bertanggung jawab mendidik dan membesarkan si anak.
Waktu, tenaga, harta, harga diri bahkan nyawa dipertaruhkan untuk semua itu.
Namun kini ia baru tersadarkan, bahwa harapan itu tampaknya hanya tinggal harapan. Air mata yang sering keluar, justru air mata kesedihan dan penyesalan. Makin bertambah bulan dan tahun, kepiluan di hatinya semakin menjadi.
Ia hanya melamun sambil terus berpikir, dari mana si anak yang pandai mengaji ini mengenal khamar? Penyesalan dan tangisan tak berarti banyak untuk menyelesaikan kesedihan sang ayah yang sedang tertimpa musibah ini.
Apa yang menimpa bapak yang saleh di atas, merupakan gambaran sebuah rumah tangga yang telanjur membara karena Narkoba. Ratusan ribu rumah tangga lain, hampir dapat dipastikan telah atau akan mengalami musibah serupa.
Apa yang terjadi bila musibah tersebut muncul di rumah tangga Anda? Adakah indikasi ke arah itu? Apa langkah antisipasi yang semestinya Anda lakukan? Apakah hal itu sudah Anda lakukan?
Bila diibaratkan dengan sebuah penyakit, sesuai dengan hadis Nabi SAW, bahwa yang paling aman adalah pencegahan. Ini bila penyakit yang menyerang orang per orang dan tidak menular. Sementara “penyakit” di atas sangat mudah penularannya bahkan telah menjadi wabah yang melanda banyak kalangan.
Ribuan contoh telah terjadi di depan mata kita, bahwa khamar (sesuatu yang dapat memabukkan apapun jenis dan namanya) merupakan biang dan induk dari berbagai kriminalitas. Dari yang terkecil percekcokan hingga pemerkosaan dan pembunuhan, semuanya bisa bermula dari khamar. Bahkan polisi yang berani menulis besar-besar Kami siap melayani anda, malah baku tembak karena khamar.
Dalam Islam, pengharaman khamar tak diragukan lagi. Dalam Alquran Surat Al-Maidah ayat 90-91, secara tegas Allah melarang dan menyebutnya sebagai sesuatu yang najis dan perbuatan setan.
Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya mengatakan, ”Jauhilah khamar, karena sesungguhnya khamar itu adalah pembuka bagi setiap kejahatan.”
Dalam riwayat lain, ”Sesungguhnya Rasulullah SAW melaknat dalam khamar sepuluh personel, yaitu: pemerasnya (pembuatnya), distributor, peminumnya, pembawanya, pengirimnya, penuangnya, penjualnya, pemakan uang hasilnya, pembayarnya dan pemesannya.”
Di tengah lamunannya, si bapak di atas tersentak. Ternyata Pak Haji yang terkenal saleh ini menjual khamar di tokonya. Bila demikian, siapa yang akan disalahkan?
Sebelum terlambat, ada yang wajib kita lakukan, kenali dan selamatkan rumah tangga Anda dari Narkoba. - Oleh : Muhsin Al-Jufri, bersama H Syekh Assegaf, mendirikan Forum Silaturahmi Minggu Legi (Fosmil) Pasar Kliwon, Solo

